Rabu, 30 Mei 2012

anjing rakun

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides, bahasa Inggris: Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes. Hewan ini disebut anjing rakun karena terlihat mirip rakun (Procyon lotor) dan asal kata procyonoides adalah procyon (rakun).

Panjang tubuh 50–60 cm, berat badan 3–10 kg. Anjing rakun pendek dan gendut, kakinya pendek, berbulu lebat, dan memiliki ekor yang mengembang. Bulu berwarna coklat tua kekuningan karena ujung bulu berwarna kekuningan, dan bulu yang agak pendek berwarna sedikit abu-abu. Bulu membentuk lingkaran berwarna hitam di bagian muka sekitar mata. Selain itu, warna hitam juga terdapat pada bagian kaki dan ujung ekor. Di musim dingin, bulu menjadi lebih panjang dibandingkan bulu di musim panas.


Anjing rakun memiliki cakar melengkung yang membantunya sewaktu memanjat pohon. Moyang anjing rakun hidup di atas pohon di hutan lebat bersama-sama hewan keluarga famili felidae, tapi turun dari atas pohon untuk mencari mangsa hingga ke padang rumput. Anjing rakun akhirnya menjadi hewan pemburu mangsa seperti hewan famili canidae yang lain.
Anjing rakun adalah hewan nokturnal yang berburu makanan sesudah matahari tenggelam dan jarang menampakkan diri di waktu siang. Dalam semalam, anjing rakun bisa mengembara hingga sejauh 20 km. Mangsa bergantung pada habitat dan musim. Anjing rakun merupakan pemangsa segala yang bisa ditemui, mulai dari hewan-hewan kecil seperti tikus,katak, burung, ikan, serangga, hingga buah-buahan. Dari tempat tinggalnya yang tidak jauh di perbukitan, anjing rakun sering muncul di perkampungan manusia dan diketahui suka mengacak-acak sampah.

Anjing rakun adalah hewan penyendiri dan bukan hewan teritorial. Beberapa ekor anjing rakun bisa bersama-sama berkeliaran dalam radius 50 hektare yang sama. Di satu tempat juga bisa ditemui beberapa liang anjing rakun yang berdekatan. Walaupun bisa bersuara, anjing rakun tidak menyalak seperti layaknya anggota famili Canidae, sehingga kemunculannya sering tidak disadari manusia. Anjing rakun yang dominan menunjukkan kekuasaan dengan melengkungkan ekornya membentuk huruf "u" terbalik. Anjing rakun merupakan satu-satunya anggota famili Canidae yang menjalani torpor (hibernasi) di musim dingin. Di musim gugur, berat badan bisa bertambah hingga sekitar 5 kg karena hewan ini menumpuk lemak untuk digunakan di musim dingin. Di daerah dingin yang banyak tumpukan salju, anjing rakun melewatkan sebagian besar musim dingin dengan bersembunyi di dalam liang.
 Hewan ini terkenal suka berpura-pura mati atau berpura-pura tidur. Anjing rakun diketahui begitu takut dengan suara senapan hingga pingsan hanya dengan mendengarnya saja. Anjing rakun yang disangka sudah mati dan mau dipungut pemburu secara tiba-tiba bangun dan lari.

 Anjing rakun cenderung hidup berpasangan seumur hidup. Sesama anjing rakun jantan sering terjadi perkelahian memperebutkan betina. Musim berbiak dimulai setelah keluar dari liang di awal musim semi (bulan Februari atau Maret). Masa bunting adalah 60 hari, dan seekor betina biasanya menghasilkan 5 hingga 6 ekor sekali beranak. Di selatan Finlandia, anjing rakun sekali beranak bisa menghasilkan 9 ekor (dan sewaktu "beruntung" bisa sampai 10 ekor), hingga jumlah maksimum 16 ekor. Anak-anak yang baru dilahirkan dijaga selama seminggu oleh jantan dan betina di dalam liang. Setelah itu, anjing rakun jantan membantu betina mencari makan untuk anak selama 50 hari. Selama masa laktasi, betina juga diberi makan oleh anjing rakun jantan karena kalau tidak, susu yang dihasilkan tidak cukup untuk jumlah anak anjing rakun yang banyak. Di musim semi tahun yang sama, ukuran tubuh anak anjing rakun mencapai ukuran tubuh anjing rakun dewasa dan menjadi siap berbiak di usia 1 tahun. Harapan hidup anjing rakun di alam bebas tidak sampai 3 tahun, walaupun bisa hidup sampai 11 tahun di tempat penangkaran.
dua ekor anjing rakun



Tidak ada komentar:

Posting Komentar